Sabtu, 08 November 2014

Hapus Kurikulum Pendidikan yang berorientasi padan perbudakan

Rekan Netter,
Saya ingin bertanya kepada anda :

1. Menurut anda, sebanding tidak pertambahan lapangan kerja dengan pertambahan tenaga kerja pada tiap tahunnya?
2. Menurut anda, semakin mudah tidak bagi kita untuk mendapatkan pekerjaan?

Saya yakin dalam hati yang jujur anda akan menjawab "TIDAK". Iya kan? He....... udah tau kok nanya Kazzu ni..

Coba anda renungkan, kemana ujung - ujungnya atau output dari pendidikan di Indonesia?
Menjadi bos ( pengusaha ). atau menjadi bawahan ( pekerja )?

Kembali saya yakin mayoritas dari pembaca sekalian akan menjawab " menjadi pekerja"!

Nah, dari sini kita paham, mengapa masalah pengangguran tidak pernah teratasi. Karena kurikulum pendidikannya yang salah. Mengapa salah? Karena hanya berorientasi untuk menciptakan tenaga kerja. Seharusnya selain menciptakan tenaga kerja, setidaknya 25% harus berorientasi untuk menciptakan pengusaha.

"SEHEBAT APAPUN SEORANG TENAGA KERJA, JIKA TIDAK ADA LAPANGAN KERJANYA, MAKA TIDAK AKAN BISA MENGHASILKAN KARYA APA - APA"

Melalui tulisan ini, saya bermaksud mengajukan pada pemerintah dan orang - orang yang berkompeten dalam penyusunan kurikulum pendidikan di Indonesia agar merubah kurikulum perbudakan yang selama ini telah menghancurkan harga diri kita sebagai bangsa yang kreativ dan mandiri.

Kini saatnya kita untuk bangkit, menuangkan ide yang kreative. Menciptakan lapangan pekerjaan secara mandiri. Bukan hanya sekedar berfikir untuk mencari kerja dan mencari kerja.

"Kata orang, mencari kerja sulit...
Namun membangun usaha juga sulit...
Trus...
Kata orang untuk memiliki pekerjaan yang bergengsi seperti PNS diperlukan koneksi dan modal...
Trus... untuk membangun usaha juga diperlukan modal...

NAMUN, JIKA SUKSES beda jauh....
Cari kerja, jika sukses akan menjadi bawahan ( pesuruh dari yang punya perusahaan ).
Membangun usaha, jika sukses akan menjadi Bos.

Kalau kenyataanya sama - sama sulit dan sama - sama membutuhkan modal...
Anda pilih mana?

Sekian dulu ya...
Salam Hangat Buat Keluarga dirumah...
Sugeng Prayitno

Tidak ada komentar:

Posting Komentar